Jumat, 23 September 2011

teori manajemen privasi komunikasi


Teori manajemen privasi komunikasi
Berdasarkan penelitian Sandra petriono
Bab 13
Pengertian teori manajemen privasi
                Teori Manajemen Privasi (Communication Privacy Management-CPM) berbeda dengan kebanyakan teori yang ada di dalam buku ini karena teori ini sangat baru. Ide-ide dalam CPM sebenarnya telah berusia lebih dari dua puluh tahun (Petronio, 1991). Dan munculnya teori baru ini menarik karena: (1) teori ini menunjukkan pemikiran yang terkini dalam disiplin ilmu komunikasi, (2) CPM bertumbuh secara khusus dari fokus terhadap komunikasi, dan (3) CPM berusaha untuk melakukan sesuatu yang telah dilakukan oleh teori-teori lain: menjelaskan proses yang digunakan orang untuk mengelola hubungan antara menutupi dan mengungkapkan informasi privat.
Evolusi teori manajemen privasi komunikasi
Pada tahun 1991, Petronio menerbitkan usaha pertamanya untuk mengorganisasikan semua prinsip-prinsip dari teori ini. Namun karyanya ini berbeda dengan konseptualisasinya yang muncul belakangan (Petronio, 2002) dalam dua hal: (1) teori ini memiliki batasan yang lebih sempit di tahun 1991, Petronio menyebut hal ini sebagai mikroteori, teori dengan batasan yang terbatas, karena batasannya hanya sampai pada manajemen privasi pada pasangan yang menikah. (2) sekarang teori ini lebih tidak terbatas dan berusaha untuk menjelaskan privasi dan pembukaan dalam lebih banyak konteks dan tidak sekadar dalam pernikahan saja. Petronio menyebutnya sebagai makroteori, teori dengan batasan yang luas
Asumsi cpm
                Asumsi ini dengan berdasarkan pada metateori mengenai sifat dasar manusia:
(1)    Manusia adalah pembuat keputusan.
(2)    Manusia adalah pembuat peraturan dan pengikut peraturan.
(3)    Pilihan dan peraturan manusia didasarkan pada pertimbangan akan orang lain dan juga konsep diri.
Petronio (2002) melihat bahwa manusia membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan dan apa yang harus disimpan. Untuk alasan ini, Petronio menggunakan istilah pembukaan (disclosure) dan pembukaan pribadi (private disclosure) daripada menggunakan istilah pembukaan diri (self-disclosure).
Selain itu, CPM juga merupakan teori dialektik dan sebagai teori dialektik, CPM mendukung asumsi yang mirip dengan asumsi yang mendasari teori dialektika relasional
(4)    Hidup berhubungan dicirikan oleh perubahan.
(5)    Kontradiksi adalah fakta mendasar pada hidup berhubungan.
Asumsi-asumsi ini secara keseluruhan, mewakili sebuah persepsi aktif mengenai manusia dan merupakan sebuah penggambaran akan manusia yang terlibat di dalam hidup berhubungan.
Asumsi dasar cpm
CPM tertarik untuk menjelaskan proses-proses negosiasi orang seputar pembukaan informasi privat, informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi seseorang. Oleh karena itu, proses mengomunikasikan informasi privat dalam hubungan dengan orang lain menjadi pembukaan pribadi. Dan karena CPM lebih berfokus terhadap pembukaan diri daripada pembukaan diri.
(1)    Informasi Privat.
Asumsi ini merujuk pada cara tradisional untuk berpikir mengenai pembukaan: Ini merupakan pengungkapan informasi privat. Petronio berpendapat bahwa “keintiman, keadaan merasa mengetahui seseorang secara mendalam-dalam segala hal karena orang ini penting di dalam kehidupan seseorang”.
(2)    Batasan Privat.
Demarkasi informasi privat dan informasi publik. Ketika informasi privat tetap disimpan oleh seorang individu dan tidak dibuka, maka batasannya disebut batasan kolektif, batasan di seputar informasi privat yang melibatkan lebih dari satu orang. Dan batasan personal, batasan di seputar informasi privat yang melibatkan hanya satu orang saja.
(3)    Kontrol dan Kepemilikan.
Asumsi ini bergantung pada ide bahwa orang merasa mereka memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik informasi ini, mereka percaya bahwa mereka harus ada dalam posisi untuk mengontrol siapa saja.
(4)    Sistem Manajemen Berdasarkan Aturan.
Sistem ini adalah kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat. Sistem manajemen berdasarkan aturan memungkinkan pengelolaan pada level individual dan kolektif.
(5)    Dialektika Manajemen.
Asumsi ini berfokus pada ketegangan-ketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat dan keinginan untuk menutupinya. Petronio (2002) menyatakan bahwa “tesis dasar dari teori ini didasarkan pada kesatuan dialektika”.
Proses manajemen aturan privasi
(1)    Karakteristik aturan privasi
Salah satu proses di dalam sistem manajemen aturan privasi; mendeskripsikan sifat dasar dari aturan privasi. Dengan memiliki dua fitur utama: a) pengembangan aturan, salah satu fitur dari karakteristik aturan privasi; mendeskripsikan bagaimana aturan-aturan diputuskan, dan b) atribut aturan privasi, salah satu fitur dari karakteristik aturan privasi; mendeskripsikan bagaimana orang mendapatkan aturan serta properti-properti aturan.
(2)    Koordinasi batasan
Salah satu proses dalam sistem manajemen aturan pribadi; menggambarkan cara mengatur informasi pribadi yang kita miliki. Petronio (2002) mengamati bahwa orang “mengatur informasi privat melalui aturan-aturan yang mengurangi pertalian batasan, hak kepemilikan batasan dan permeabilitas batasan”.
Pertalian batasan, hubungan yang membentuk aliansi batasan antara orang-orang. Kepemilikan batasan, hak-hak dan keistimewaan yang diberikan kepada pemilik pendamping dari informasi privat. Permeabilitas batasan, seberapa banyak informasi yang dapat melalui sebuah batasan; batasan tebal, batasan tertutup yang memungkinkan sedikit atau tidak ada informasi yang dapat lewat, dan batasan tipis, batasan terbuka yang memungkinkan semua informasi untuk lewat.
Turbulensi batasan
Konflik tentang harapan dan aturan batasan, dimana aturan batasan ini tidak selalu merupakan sistem yang berjalan dengan lancar, dan orang-orang yang terlibat dapat mengalami benturan. Turbulensi batasan dapat terjadi karena beberapa alasan yang berbeda.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar