Jumat, 23 September 2011

teori disonansi kognitif


Teori disonansi kognitif
Berdasarkan penelitian leon festinger
Sebenarnya kata dinonansi kognitif merupakan perasaan yang tidak seimbang , ketika mereka menemukan diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui , atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mreka pegang. Konsep ini membentuk inti dari teori dinonasi kognitif. Menurut Browns dua elemen untuk memiliki untuk memiliki tiga hubun gan yang berbeda satu sama lain diantaranya hubungan konsonan , disonan, tidak relevan
Hubungan konsonan(consonant relationship) ada antara dua elemen ketika dua elemen tersebut ada pada posisi seimbang satu sama lain, misalnya ,bahwa kesehatan dan kebugaran anda  tujuan  yang penting dan anda berolahraga sebanyak 3 sampai 5 kali dalam seminggu. Maka pemikiran anda akan sinergis antara badan dan pikiran anda tentang olah raga.
Hubungan disonan(dissonant relationship) maksudnya tidak ada sinergis antara pemikiran dan perbuatan….misalanya pemikiran agama berbeda dengan pemikiran politik tentang aborsi.
Hubungan tidak relevan elemen ini tidak mengimplikasikan apa pun mengenai satu sama lain.
Pentingnya disonansi kognitif bagu festinger karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh disonansi akan mendorong terjadinya perubahan
Asumsi dari teori disonansi kognitif
Terdapat 4 asumsi tentang disonansi kognitif diantaranya
·         Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya
·         Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis
·         Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan tindakan dengan dampak yang dapat diukur
·         Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi
Konsep dan proses disonansi kognitif
Tingkat disonansi
Tiga factor dapat mempengaruhi tingkat disonansi yang dirasakan oleh seorang (zimbardo ebbsen dan maslach,1977) pertama tingkat kepentingan ( importance), atau seberapa signifikan suatu masalah , berpengaruh terhadap tingkat disonansi yang dirasakan

Keyakinan        penting bagi saya untuk memberikan sesuatu kepada komunitas
                        Saya telah diberkati dalam hal materi, orang yang memiliki kelebihan
                        Materi harus berbagi dengan sesamanya
Sikap                saya ingin menyumbangkanwaktu bagi kepentingan orang lain
Perilaku           saya menjadi tutor di pusat pemberantasan buta huruf dua kali sebulan

Mengatasi disonansi
Meskipun teori disonansi kognitif menjelaskan bahwa disonansi dapat dikurangi baik melalui perubahan perilaku maupun sikap , kebanyakan penelitian difokuskan kepada sikap. Banyak cara untuk meningkatkan konsistensi didasarkan pada kognisi, Meskipun CDT menjelaskan bahwa disonansi dapat dikurangi baik melalui perubahan perilaku maupun sikap, kebanyakan penelitian difokuskan pada sikap, yaitu: 1) mengurangi pentingnya keyakinan disonansi kita, 2) menambahkan keyakinan yang konsonan, dan 3) menghapuskan disonansi dengan cara tertentu.
A)    Disonansi Kognitif dan Persepsi
CDT berkaitan dengan proses terpaan selektif, metode untuk mengurangi disonansi dengan mencari informasi yang konsonan dengan keyakinan dan tindakan yang ada saat ini. Perhatian selektif, metode untuk mengurangi disonansi dengan memberikan perhatian pada informasi yang konsonan dengan keyakinan dan tindakan yang ada saat ini. Interpretasi selektif, metode untuk mengurangi disonansi dengan menginterpretasikan informasi yang ambigu sehingga informasi ini menjadi konsisten dengan keyakinan dan tindakan yang ada saat ini. Retensi selektif, metode untuk mengurangi disonansi dengan mengingat informasi yang konsonan dengan keyakinan dan tindakan yang ada saat ini.
B)      Justifikasi Minimal
Menawarkan jumlah insentif paling kecil yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan. Festinger (1975) berpendapat bahwa “jika seseorang berkeinginan untuk memperoleh perubahan pribadi selain persetujuan publik, cara terbaik untuk melakukannya adalah menawarkan cukup penghargaan atau hukuman untuk memperoleh persetujuan”.
 TEORI DISONANSI KOGNITIF DAN PERSUASI
Banyak penelitian berkonsentrasi pada disonansi kognitif sebagai fenomena pascapengambilan keputusan. Beberapa studi mempelajari mengenai penyesalan pembeli, disonansi pascapengambilan keputusan yang berhubungan dengan suatu pembelian. Kajian yang menarik mengenai penyesalan pembeli berhubungan dengan pembelian kendaraan bermotor (Donnely & Ivancevich, 1970).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar