TEORI BEHAVIORISME
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa
hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan
diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori
belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar
artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan.
Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek,
rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana
perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori
belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang
individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal
ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori
ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan
reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan
mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar
yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori
belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku
manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau
reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku
belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural
dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa
tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku
adalah hasil belajar.
Prinsip-prinsip
teori behaviorisme
- Obyek psikologi adalah tingkah laku
-
semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek
-
mementingkan pembentukan kebiasaan
Aristoteles berpendapat bahwa
pada watu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, seperti sebuah meja
lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John Locke(1632-1704),
salah satu tokoh empiris, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai
”warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah
satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Idea dan pengetahuan adalah
produk dari pengalaman. Secara psikologis, seluruh perilaku manusia,
kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh pengalaman inderawi (sensory
experience). Pikiran dan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu.
Kesulitan
empirisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika orang
membicarakan apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme,
memandang manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi
kepentingan dirinya, mencari kesenangan, dan menghindari penderitaan.
Dalam utilitarianismem perilaku anusia tunduk pada prinsip ganjaran dan
hukuman. Bila empirisme digabung dengan hedonisme dan utilitariansisme,
maka itulah yang disebut dengan behaviorisme.
Asumsi bahwa
pengalaman adalah paling berpengaruh dala pembentukan perilaku,
menyiratkan betapa plastisnya manusia. Ia mudah dibentuk menjadi apa pun
dengan menciptakan lingkungan yang relevan.
Thorndike dan
Watson, kaum behaviorisme berpendirian: organisme dilahirkan tanpa
sifat-sifat sosial atau psikologis; perilaku adalah hasil pengalaman dan
prilaku digerakan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak
kesenangan dan mengurangi penderitaan.
Edward Edward Lee
Thorndike (1874-(1874-1949))
Menurut Thorndike belajar merupakan
peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut
stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”.
Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada
sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila
knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori
Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya
aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal
eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan
reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.
Hukum
kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme didukung oleh
kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah
laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung
diperkuat.
Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku
dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.
Hukum
akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila
akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak
memuaskan.
Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)
Teori
pelaziman klasik
Adalah memasangkan stimuli yang netral atau
stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak
terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini
terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons
terkondisikan.
Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap
anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga
terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut
pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa
disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian
yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari
contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat
dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang
tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara
individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar
menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena
adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam
belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan.
Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis
keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Skinner (1904-1990)
Skinner
menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan
belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal
mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah
atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut
dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses
penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut
dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
Operant
conditing menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan
stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah
lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa
dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan
Prinsip
belajar Skinners adalah :
- Hasil belajar harus segera
diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi
penguat.
- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang
belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.
- Dalam
proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak
digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari
hukuman.
- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah
dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio
reinforcer.
- dalam pembelajaran digunakan shapping
Albert
Bandura (1925-sekarang)
Ternyata tidak semua perilaku dapat
dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial
(social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman
dalam proses belajar. Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa
kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambak atau
obyek yang punya makna (pelaziman klasik).
Teori belajar
Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi
diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku,
sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia
dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan
antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang
berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik,
motivasi.
Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi.
Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya
melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang
tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi
”mentalistik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar